TELEVISI DAN INTERNET
DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH pendidikan
(Revisi)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. H. Fatah Syukur NC, M. Ag
Disusun oleh:
Irfan Haris
063111044
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
TELEVISI DAN INTERNET DALAM PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
Masyarakat kita tidak dapat terlepas dari perkembangan masyarakat dunia pada umumnya yaitu masyarakat informasi dimana informasi akan menentukan tingkat perkembangan atau kemajuan seseorang atau suatu unit masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat kita perlu dipersiapkan kearah itu antara lain dengan menerapkan media-media elektronik modern sebagai penunjang pendidikan si Indonesia seperti televisi dan internet. Medium televisi tidak diciptakan khusus untuk pendidikan. Melainkan diusahakan pemanfaatannya dalam pendidikan.[ Yusuhhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 145.] Sedangkan Internet merupakan salah satu produk teknologi yang dapat membantu kita meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Meskipun masih banyak tantangan, kita masih dapat memanfaatkan Internet sebesar mungkin khususnya dalam dunia pendidikan begitu juga dengan televisi yang sekarang banyak digunakan disekolah-sekolah umum maupun swasta.
Sebagai medium komunikasi. Televisi terlebih internet mampu merangsang indra kita dengan menampilkan suara, gambar, lambang, tulisan dan gerakan secara bersamaan. Kecuali itu teknologi televisi memungkinkan penyebaran pesan yang meluas, perekaman pesan untuk penggunaan ulang dan bahkan akhir-akhir ini pemantapan pesan secara interaktif. Berbagai macam kemampuan televisi dan internet ini dinilai sangat potensial untuk mengatasi masalah pendidikan. Oleh karena itu, makalah ini berusaha untuk menjabarkan pemanfaatan atau fungsi televisi dan internet bagi pendidikan.
PERMASALAHAN
Dari Pendahuluan yang telah penulis paparkan diatas, maka dalam makalah ini penulis akan membahas permasalahan-permasalahan berikut:
Bagaimana Sejarah Internet dan Televisi?
Apa Pengertian Internet dan Televisi?
Bagaimana langkah-langkah Pemanfaatan Internet dan televise dalam Pendidikan?
Apa Kelebihan dan kekurangan Internet?
Apa Kelebihan dan kekurangan televisi?
Permasalahan Internet dan Televisi dalam Pendidikan?
PEMBAHASAN
Sejarah Internet dan Televisi
Sejarah Internet
Internet merupakan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_ komputer" jaringan komputer yang. dibentuk oleh Departemen Pertahanan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" Amerika Serikat di tahun HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/1969" 1969, melalui proyek HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=ARPA&action=edit&redlink =1" ARPA yang disebut HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/ARPANET" ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/ Hardware" hardware dan HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Software" software komputer yang berbasis HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/UNIX" UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP" TCP/IP (HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol" Transmission Control Protocol/HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_Protocol" Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
Perjalanan Internet dari tahun ke tahun dimulai sejak tahun 1957 oleh Uni Soviet (sekarang Rusia) yang meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik dan berkembang sampai sekarang tahun 2009 telah diperkenalkan sistem nama benny dolo, yang merupakan suatu sistem internet tercanggih saat ini yang menggunakan sistem nirkabel dan berfungsi memusnahkan seluruh virus di dunia.[ “Sejarah Internet”, http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet, 30/11/2009/12.33WIB]
Sejarah Televisi
Sejarah penemuan televisi itu terdapat berbagai orang maupun organisasi yang terlihat di dalamnya. Dari perkembangan ide sampai menjadi sebuah mesin elektronik bernama televisi, dibuat dengan kerja keras dari berbagai pihak.
Adapun sejarah perkembangan televisi adalah
1876 – George Carey menciptakan selenium camera, yang memiliki gambaran supaya seseorang dapat melihat listrik.
1881, Ide dari penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya penggunaan praktis pantelegraph. Dan terus berkembang hingga
Tahun 2000 ke atas, Pengembangan produk LCD, Plasma bahkan CRT. Dan menyusul perkembangan sejarah televisi digital[ “Sejarah Perkembangan Televisi”, http://blogbintang.com/sejarah-perkembangan-televisi, 30/11/2009/12.39WIB.]
Pengertian Internet dan Televisi
1. Pengertian Internet
Internet (inter-network) dapat diartikan jaringan computer luas yang menghubungkan pemakai computer satu computer dengan computer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari suatu Negara ke Negara di seluruh dunia ,dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi Fasilitas layanan internet Browsing atau surfing Yaitu kegiatan “berselancar” di internet .kegiatan ini dapat di analogikan layaknya berjalan –jalan di mal sambil melihat –lihat ke toko-toko tanpa membeli apapun.
Elektronik mail (E-mail) Fasilitas ini digunakan untuk berkirim surat /dengan orang lain ,tanpa mengenal batas ,waktu, ruang bahkan birokrasi Searching Yaitu kegiatan mencari data atau informasi tertentu di internet Catting fasilitas ini digunakan untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain di internet. Pada umumnya fasilitas ini sering digunakan untuk bercakap-cakap atau ngobrol di internet world wide web (www) dengan world wide web(www) ini anda dapat mengambil, memformat ,dan menampilkan informasi (termasuk teks ,audio, grafik dan video) dengan menggunakan hypertekxt links Mailing list Fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi secara elektronik dengan menggunakan E-mail.mailing list ini digunakan untuk bertukar informasi ,pendapat dan lain sebagainya . Newsgroup Fasilitad ini digunakan untuk berkonferensi jarak jauh ,sehingga anda dapat menyampaikan pendapat dan tanggapan dalam internet .
Download Adalah proses mengambil file dari computer lain melalui internet ke komputer kita. Upload Adalah proses meletakkan file dari computer kita ke computer lain melalui internet File transfer protocol (FTP) Fasilitas ini digunakan untuk melakukan pengambilan arsip atau file secara elektronik atau transfer file dari satu computer ke computer lain di internet .beberapa di internet telah tersedia file atau dokument yang siap untuk diduplikat oleh orang lain secara gratis . Telnet fasilitas ini digunakan untuk masuk ke system computer tertentu dan bekerja pada system komputer lain. Ghoper Fasilitas ini digunakan untuk menempatkan informasi yang di simpan pada internet servers dengan menggunakan hirarkhi dan anda dapat mengambil informasi tersebut. [ “Pengertian Internet”, http://id.shvoong.com/books/1901179-pengertian-internet/, 30/11/2009/12.44.WIB.]
2. Pengertian Televisi
Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan: “Television is an electronic motion picture with conjoinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast point”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televise sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televise pada dasarnya sama dengan film, yakni dapat dilihat dan didengar. Peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian tersebut langsung disiarkan dari stasiun pemencar TV tertentu.[ Usman, M. Basyirudin Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta, Cipuitat Press: 2002), hlm. 101-102.]
Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur, tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu ia memiliki ciri-ciri sebagai berikiut:
dituntun oleh instruktur. Seorang guru atau instruktur menuntun siswa melalui pengalaman-penglaman visual.
Sistemetis. Siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yan terencana.
Teratur dan berurutan. Siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya
Terpadu. Siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboraturium, percobaan, menulis dan pemecahan masalah.[ Azhar arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 50.]
Langkah-langkah Pemanfaatan Internet dan televisi dalam Pendidikan
Lagkah Pemanfaatan Internet dalam Pendidikan
Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan lain-lain.
Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Kondisi yang harus mampu didukung oleh internet tersebut terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, yang kalau dijabarkan secara sederhana, bisa diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut
Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan evaluasi, secara umum keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih dari tiga mode dasar dialog/ komunikasi sebagai berikut
- dialog/komunikasi antara guru dengan siswa.
- dialog/komunikasi antara siswa dengan sumber belajar
- dialog/komunikasi di antara siswa.
Apabila ketiga aspek tersebut bisa diselenggarakan dengan komposisi yang serasi, maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal. Para pakar pendidikan menyatakan bahwa keberhasilan pencapaian tujuan dari pembelajaran sangat ditentukan oleh keseimbangan antara ketiga aspek tersebut.
Berbagai situs internet yang dapat membantu siswa mencari referensi atau sumber sebagai rujukan ketika siswa mendapatkan tugas dari guru dapat dicari melalui internet. Diantara situs yang dapat digunakan seperti www.google.co.id yang mampu mencari berbagai sumber tulisan dengan menuliskan katalog tema tugas tersebut. Dan dewasa ini internet dapat diakses melalui handphone berfitur GPRS yang cukup murah tanpa harus pergi ke warung internet. Sehingga dengan mudah dapat membantu siswa dalam menyelesaikan tugas dengan cepat dan baik.
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet yaitu: (1) Web Course, (2) Web Centric Course, dan (3; Web Enhanced Course.
Web Course.
Ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.
Disamping itu sistem ini biasanya juga dilengkapi dengan berbagai sumber belajar (digital), baik yang dikembangkan sendiri maupun dengan menggunakan berbagai sumber belajar dengan jalan membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sudah tersedia di internet, seperti database statistic berita dan informasi, e-book, perpustakaan elektronik dll.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan jarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
Web Centric Course
Pemanfaatan sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Dengan bentuk ini maka pusat kegiatan belajar bergeser dari kegiatan kelas menjadi kegiatan melalui internet Sama dengan bentuk web course, siswa dan guru sepenuhnya terpisah tetapi pada waktu-waktu yang telah ditetapkan mereka bertatap muka, baik di sekolah ataupun di tempat-tempat yang telah ditentukan. Penerapan bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
Web Enhanced Course
Yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman di luar kelas/sekolah, siswa dengan kelompok, siswa dengan guru maupun guru dengan siswa atau dengan kelompok.[ Hardjito, “Internet Untuk Pembelajaran”, http://nayel.multiply.com/journal/item/11, 02/12/2009/16.02WIB.]
Langkah Pemanfaatan Televisi dalam Pendidikan
Televisi dikenal sebagai media yang sangat kaya yang mampu menyajikan beragam informasi dalam bentuk suara dan gambar secara bersamaan. Keunggulan media televisi yang ditemukan pada tahun 1926 ini dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, baik pendidikan yang bersifat konvensional maupun pendidikan jarak jauh.
Televisi sebagai media pembelajaran mengandung beberapa keuntungan antara lain:
bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
Dapat menciptakan kembali masa lampau.
Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
Menarik minat anak.
Dapat melatih guru, baik alam pre-service maupun dalam incervise training
Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah.[ Usman, M. Basyirudin Asnawir, op. cit., hlm. 103.]
Berikut penulis tampilkan gambar pemanfaatan televisi sebagai media pembelajaran.
(gambar ditempel secara manual)
Gambar diatas menunjukkan pemanfaatan televisi sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Pemanfaatan media ini sudah digunakan pada sekolah-sekolah tingkat dasar maupun menengah. Di kota Semarang yang penulis ketahui sekolah yang menggunakan media televisi seperti di MAN 1 Semarang, SMU 3 Semarang dan lain-lain. Media ini dapat gunakan dalam berbagai mata pelajaran dalam hal ini Pendidikan Agama Islam. Siswa menyaksikan berita kriminal misalnya, kemudian mereka mendiskusikan bagaimana hukum mencuri, membunuh dan lain sebagainya.
Penerapan teknologi pendidikan dengan media memang tidak terlepas dari maksud dan tujuan maupun sasaran yang ingin dicapainya yang diharapkan akan mempunyai nilai lebih bila dilihat darti manfaat nilai sosialnya. Beberapa contoh penerapan media dalam pendidikan misalnya China. Disana ada proyek yang disebut Universitas Televisi China (UTC) atau The Chinese Television University yang didirikan pada tahun 1979 dengan media televisi, buku teks, buku latihan dan buku pedoman guru yang berpusat di Peking.
Tujuan didirikannya UTC untuk mengisi kebutuhan tenaga muda tingkat pendidikan fungsi yang mempunyai kemampuan teknis untuk bekerja di kantor-kantor dalam penyelenggaraan program utama. UTC pusat bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengadakan siaran-siaran televisi ke khalayak setempat dan menyediakan tutor serta ruangan belajar yang biasanya dari kantor-kantor ataupun perusahaan.[ Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertan, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), cet. 7, hlm. 193. ]
Kelebihan dan kekurangan Internet sebagai media pembelajaran
Kelebihan Internet
Pada umumnya komputer dapat dipandang sebagai alat untuk mempertinggi berbagi teknologi pembelajaran dengan CAI (Compoter Assisted Instruction) dan pengelolaan pengajaran CMI (Computer Management Instructions). Dalam hubungan ini ada beberapa keuntungan khusus dalam pendayagunaan internet dalam pengajaran.[ Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hlm. 137.] Kelebihan-kelebihan yang dimiliki internet dalam pendidikan adalah:
a. Akses ke sumber informasi.
Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan menjadi masalah lagi.
Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang anda minati, pasti ada informasi di Internet. Contoh-contoh sumber informasi yang tersedia secara online antara lain:
Library
Online Journal
Online courses. MIT mulai membuka semua materi kuliahnya di Internet.
Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini.
b. Akses ke pakar
Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Seorang siswa di Makassar dapat berkonsultasi dengan dosen di Bandung atau bahkan di Palo Alto, Amerika Serikat.
c. Media kerjasama
Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien, dan lebih murah.[ Budi Raharjo, “Internet Untuk Pendidikan”, budi.insan.co.id/articles/internet-pendidikan.doc 30/11/2009/12.14WIB.]
Kekurangan Internet
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain:
Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar-siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis / komersial.
Berubahnya peran guru dari semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer)
Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal internet,
Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Kelebihan dan kekurangan televisi sebagai media pembelajaran
beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program televisi untuk berbagai mata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran tersebut sama seperti mereka yang mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas. Meskipun televisi memiliki berbagi kelebihan dalam menyampaikan pesan dan materi pelajaran, televisi juga mempunyai kelemahan.
Kelebihan televisi
Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk gambar diam, film, obyek, specimen dan drama.
Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat dan peristiwa-peristiwa melalui penyiaran langsung atau rekaman.
Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh dala dunia nyata.
Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Disamping itu, televise merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.[ Azhar arsyad, op. cit., hlm. 52.] Inilah termasuk dari dampak positif globalisasi, televisi bisa menjadi media pendidikan yang efektif.
Kekurangan televisi
Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
Guru tiak punya kesempatan untu merevisi film sebelum disiarkan.
Layar pesawat televisi tidak mempu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk emlihat secara rinci gambar-gambar yang disiarkan.
Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak mempunyai hubungan pribadi dengan guru dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.[ Ibid.]
Permasalahan Internet dan Televisi dalam Pendidikan
Permasalahan Internet dalam pendidikan
Menjadi sebuah pertanyaan bagi kita yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dalam hal ini mahasiswa mengapa kita belum banyak menggunakan Internet untuk keperluan pendidikan di Indonesia. Ada beberapa alasan, dimana sebagian akan diungkapkan pada bagian-bagian di bawah ini.
Kurangnya penguasaan bahasa Inggris
Suka atau tidak suka, sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan (advantage).
Kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia
Kita sadari bahwa tidak semua orang Indonesia akan belajar bahasa Inggris. Untuk itu sumber informasi dalam bahasa Indonesia harus tersedia. Saat ini belum banyak sumber informasi pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia. Konsep berbagi (sharring), misalnya dengan membuat materi-materi pendidikan di Internet, belum merasuk. Inisiatif langka seperti ini sudah ada namun masih kurang banyak.
Akses Internet masih mahal
Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet masih mahal. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama dari Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.
Akses Internet masih susah diperoleh
Beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki jalur telepon yang dapat digunakan untuk mengakses Internet.
Guru belum siap
Guru di Indonesia masih belum siap untuk menggunakan Internet sebagai bagian dari pengajarannya. Padahal guru merupakan salah satu pengguna yang dapat memanfaatkan Internet sebaik-baiknya. Salah satu contohnya adalah mencari soal-soal latihan untuk kelasnya. Jika setiap guru di Indonesia membuat dua (2) soal dan menyimpannya di Internet, maka akan ada ribuan bahkan bisa jutaan soal yang dapat digunakan untuk latihan di kelas.[ Budi Raharjo, “Internet Untuk pendidikan”, budi.insan.co.id/articles/internet-pendidikan.doc 30/11/2009/12.14WIB.]
Permasalahan televisi dalam pendidikan
Televisi Pendidikan adalah medium yang sangat bagus untuk membagi informasi dan bahan pendidikan kepada masyarakat secara luas. Teknologi terbaru termasuk komputer dan Internet sudah menjadi pilihan utama untuk teknologi pendidikan, dan ada beberapa orang yang kira televisi adalah teknologi lama. Tetapi, potensi Televisi Pendidikan untuk membawa pendidikan ke semua masyarakat di mana mereka duduk, belum begitu tercapai karena televise pendidikan sudah tergeser oleh acara-acara hiburan dan lain-lain, melupakan tujuan awal pembentukan televisi tersebut contohnya TPI (Televisi Pendidikan Indonesia)
TPI pertama kali mengudara pada 2 Januari 1991 selama 2 jam dari jam 08.00-10.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat. Pada awal pendiriannya, tahun 1991 TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam.
Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan.
TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.[ TPI, http://id.wikipedia.org/wiki/TPI, 02/12/2009/16.30WIB]
ANALISIS
Masyarakat global merupakan masyarakat yang melek informasi, ditandai dengan munculnya berbagai penemuan-penemuan ilmu teknologi diantaranya internet dan televisi. Bahkan televisi dan internet dapat di akses melalui handphone merupakan penemuan zaman mutahir yang semakin mempermudah orang dalam memperoleh informasi. Semakin berkembangnya kemajuan internet dan televisi tersebut menjadi momok bagi kalangan pendidikan untuk memanfaatkan internet dan televisi sebagai media pendidikan.
Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet yaitu: (1) Web Course, (2) Web Centric Course, dan (3; Web Enhanced Course. Sehingga pembelajaran tidak perlu menggunakan tatap muka guru dan murid, dengan kata lain belajar jarak jauh. Ataupun dapat menggunakan www.google.co.id yang mampu mencari berbagai sumber tulisan dengan menuliskan katalog tema tugas yang dicari. Bahkan dewasa ini internet dapat diakses melalui handphone berfitur GPRS yang cukup murah tanpa harus pergi ke warung internet. Sehingga dengan mudah dapat membantu siswa dalam menyelesaikan tugas dengan mudah dan cepat.
Televisi sebagai media pembelajaran telah digunakan diberbagai sekolah. Di kota Semarang yang penulis ketahui, ada beberapa sekolah yang telah menggunakan televisi sebagai media pendidikan diantaranya MAN 1, SMA 3, SMA 5 dan lain-lain. Bahkan di China ada proyek yang disebut The Chinese Television University yang didirikan pada tahun 1979 dengan media televisi, buku teks, buku latihan dan buku pedoman guru.
KESIMPULAN
Internet dan televisi merupakan salah satu produk teknologi yang dapat membantu kita meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Medium televisi dan internet tidak diciptakan khusus untuk pendidikan. Melainkan diusahakan pemanfaatannya dalam pendidikan.
Internet (inter-network) dapat diartikan jaringan computer luas yang menghubungkan pemakai computer satu computer dengan computer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari suatu Negara ke Negara di seluruh dunia. Dan pengertian televisi adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Internet dan televisi dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet yaitu: (1) Web Course, (2) Web Centric Course, dan (3; Web Enhanced Course. Adapun pemanfaatan media televisi sebagai penunjang pendidikan telah banyak digunakan di beberapa negara. Beberapa contoh penerapan media dalam pendidikan misalnya China. Disana ada proyek yang disebut Universitas Televisi China (UTC) atau The Chinese Television University yang didirikan pada tahun 1979 dengan media televisi, buku teks, buku latihan dan buku pedoman guru yang berpusat di Peking.
Banyak kelebihan yang jika pendidikan di Indonesia mampu mengoptimalkan peran internet dan televisi dalam pendidikan. Disamping kelebihan yang dimiliki tentu ada beberapa kekurangan atau efek negatif dari penggunaan televisi dan internet sebagaimana telah penulis jelaskan diatas, Juga permasalahan-permasalahan yang menghambat pengoptimalan media tersebut.
PENUTUP
Demikianlah makalah ini saya sampaikan. Saya yakin di dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan karena keterbatasan saya dalam memahami dan menelaah. Untuk itu saran-saran yang konstruktif sangat diharapkan. Dan akhirnya semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003).
Asnawir, M. Basyirudin. Media Pembelajaran, (Jakarta: Cipuitat Press, 2002).
Hardjito, “Internet Untuk Pembelajaran”, http://nayel.multiply.com/journal/item/11, 02/12/2009/16.02WIB.
Miarso, Yusuhhadi Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004).
Pengertian Internet”, http://id.shvoong.com/books/1901179-pengertian-internet/, 30/11/2009/12.44.WIB.
Raharjo, Budi, “Internet Untuk Pendidikan”, budi.insan.co.id/articles/internet-pendidikan.doc 30/11/2009/12.14WIB
S. Sadiman, Arif, dkk, Media Pendidikan: Pengertan, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003).
Sudjana, Nana. Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1989).
TPI, http://id.wikipedia.org/wiki/TPI, 02/12/2009/16.30WIB
Usman, M. Basyirudin Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Cipuitat Press, 2002).
“Sejarah Internet”, http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet, 30/11/2009/12.33WIB
“Sejarah Perkembangan Televisi”, http://blogbintang.com/sejarah-perkembangan-televisi, 30/11/2009/12.39WIB.