Pages

Translate

Sabtu, 22 Mei 2010

Administrasi Sarana Prasarana

ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
I. PENDAHULUAN
Dunia pendidikan merupakan dunia dimana terdapat kegiatan pembelajaran antara guru dan murid, kedua komponen ini tidak dapat dihilangkan dalam sebuah proses pendidikan karena apabila hilang salah satu maka tidak akan pernah tercapai tujuan pembelajaran. Namun, di sisi lain ada komponen yang juga sangat berperan sebagai penunjang kegitan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Komponen yang tidak kalah penting adalah sarana dan prasarana.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas sekelumit pengadministrasian sarana dan prasarana pendidikan agar proses pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

II.PEMBAHASAN
1. Definisi Administrasi Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. . Adapun, Secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Jadi prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu (1) habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar. Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
a) Bangunan dan perabot sekolah.
b) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium.
c) Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Secara micro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang di perlukan di sebuah sekolah.

2. Komponen-Komponen Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
1. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :
a. Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan.
b. Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
c. Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek.
d. Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang kurang baik.
2. Ruang dan ruang belajar
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam :
a. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek antara lain : ruang perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah raga, dan ruang keterampilan.
b. Ruang administrasi
Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan gudang.
c. Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang UKS, ruang OSIS, ruang WC / kamar mandi, dan ruang BP.
Ruang belajar adalah tempat dimana murid dan guru menghabiskan sebagian besar waktu untuk belajar mengajar selama disekolah, jadi kegiatan inti ada dalam ruang belajar. Dari kenyataan ini seharusnya kepala sekolah memberikan perhatian yang cukup terhadap kondisi ruang belajar. Secara langsung memang seorang guru yang melakukan pengawasan terhadap pengaturan dan pemeliharaan ruang belajar. Namun, tentu akan membutuhkan dukungan dan bantuan dari kepala sekolah agar supaya ruang belajar senantiasa siap dipergunakan dan memperlancar proses belajar. Salah satu contoh masalah cahaya, dalam ruang belajar hendaknya mendapat cahaya yang cukup. Cahaya merupakan hal yang tidak bisa diabaikan karena akan berpengaruh pada kelancaran proses belajar. Pengadaan ruang belajar sangat penting, apalagi saat sebagian murid akan meninggalkan sekolah (lulus) perlu diadakannya penghitungan kebutuhan ruang belajar agar dapat menampung murid yang akan masuk sekolah (murid baru).
Menghitung kebutuhan ruang belajar harus memperhatikan tambahan jumlah siswa yang diperkirakan akan ditampung pada tahun yang akan datang. Perkiraan tambahan jumlah siswa didasarkan pada anak usia sekolah yang akan ditampung dan arus lulusan yang akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi di tingkat propinsi/ kabupaten. Selain itu, juga perlu memperhatikan jumlah murid yang keluar dari sekolah baik lulusan, pindahan, maupun putus sekolah. Perhitungan kebutuhan ruang belajar/guru tergantung dari jumlah tambahan siswa, jumlah rata-rata murid untuk setiap rombongan belajar/kelas, dan efisiensi penggunaan ruang belajar (shift). Selanjutnya, perhitungan kebutuhan ruang belajar dapat diformulasikan sebagai berikut.
Jumlah siswa - Jumlah siswa
Kebutuhan yang diperkirakan sekarang
Tambahan =
ruang belajar Jumlah siswa > shift
Rata-rata per kelas

3. Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi, dan fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam :
a. Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar.
b. Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor.
c. Perabot penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang. Seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS.
4. Alat dan Media Pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang – kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.
5. Buku atau Bahan Ajar
Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
3. Pengadministrasian Perpustakaan Sekolah dan laboraturium
Perpustakaan yang dirancang dengan baik menyediakan sumber-sumber belajar yang terpusat, yang akan memenuhi dengan efisien kebutuhan-kebutuhan dari setiap bagian pengajaran dan pelayanan di sekolah. Kebutuhan akan personil perpustakaan yang cakap dan terlatih baik perlu ditekankan, jika sekolah hendak memberikan pelayanan perpustakaan yang optimum. Petugas perpustakaan hendaknya memiliki kecakapan dalam manajemen perpustakaan serta pemahaman tentang keseluruhan program sekolah.
Perpustakaan sekolah merupakan sarana pendidikan yang amat penting harus diselenggarakan secara efektif dan efisien. Lebih-lebih jika kita lihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini demikian pesatnya maka peranan buku sebagai sumber informasi sangat mutlak diperlukan di sekolah-sekolah.
Secara garis besar, dapat dikemukakan agar supaya penggunaan perpustakaan sekolah dapat berjalan tertib, efektif, dan efisien diperlukan berbagai kelengkapan tatalaksana sebagai berikut : tata tertib perpustakaan, buku induk anggota perpustakaan, buku induk bahan pustaka, almari katalog, kartu buku, kantong buku, lembar pengembalian, kartu peminjam, label buku, blangko peringatan, dan kartu katalog.
Laboratorium adalam tempat praktik dan menguji suatu hal yang berkenaan dengan teori yang sedang dipelajari dan atau telah didapat atau 43 dikuasainya. Di laboratorium orang-orang dapat melakukan pengujian yang didukung dengan alat-alat uji dan bahan uji. Beberapa macam laboratorium, seperti : laboratorium bahasa, IPA, IPS, Komputer (IT), dsb. Agar penggunaan laboratorium dapat tertib dan efektif maka diperlukan adanya administrasi laboratorium yang antara lain sebagai berikut.
a. Pengelola
b. Ruang Laboratorium
c. Peralatan dan Bahan Laboratorium
d. Pemeliharaan dan Penempatan
e. Tata tertib dan Keamanan
f. Kegiatan Laboratorium
g. Pelaporan

IV. KESIMPULAN
Sarana dan prasarana merupakan suatu hal yang penting untuk tercapainya sebuah tujuan pendidikan, dengan sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses pendidikan akan tercipta managemen yang efektif dan efisien. Pengadministrasian sarana dan prasarana pendidikan dalam suatu sekolah mutlak diperlukan. Karena dengan manajemen yang efektif dan efisien diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kerja personel sekolah. Komponen yang termasuk dalam administrasi sarana dan prasarana ini meliputi : lahan, ruang, dan perabot. Sedangkan pada garis besarnya, manajemen sarana dan prasarana meliputi 5 hal, yaitu : penentuan kebutuhan, proses pengadaan, pemakaian, pengurusan dan pencatatan, dan pertanggung jawaban. Selain itu juga diperlukan manajemen perpustakaan yang baik karena perpustakaan merupakan sarana yang terpenting bagi peserta didik agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif.

V. PENUTUP
Demikianlah uraian singkat mengenai administrasian sarana dan prasarana. Besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Meskipun demikian kami menyadari bahwa makalah kami masih banyak kekurangan. Sehingga kami senantiasa mengharapkan masukan dan kritik yang membangun untuk kemajuan bersama.



DAFTAR PUSTAKA

B. Suryosubroto, 1988, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Jakarta ; Bina Aksara.
, 2004, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta ; Rineka Cipta.
Burhanudin, Yusak., 2005, Administrasi Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia.
Daryanto, 2008, Administrasi Pendidikan, Jakarta ; Rineka Cipta.
http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/12/administrasi-sarana-dan-prasarana-pendidikan.

http://rafafarllyblue.blogspot.com/2009/05/administrasi-sarana-dan-prasarana.html

Soetjipto, 2004, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta.
Sutisna, Oteng., 1983, Administrasi Pendidikan : Dasar Teoretis Untuk Praktek Profesional, Bandung ; Angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar